Sejarah Desa

1. Legenda Desa (Sumber Data Hasil Wawancara Dari Beberapa Tokoh Masyarakat)

• Nama Desa Bakungan diambil dari Nama Jenis Tanaman Liar “Suku Bakung” yang berada di sepanjang tepi sungai Bakungan. Tanaman tersebut masih ada sampai sekarang tetapi sebagian besar sudah punah akibat adanya Pemukiman Penduduk dan Aktivitas Pertanian serta Perkebunana oleh warga setempat.
• Nama Desa Bakungan sebelumnya juga diambil dari Nama Sungai yaitu Loa Bakung, karena ada kesamaan dengan nama Kelurahan Loa Bakung di Samarinda sehingga ditetapkan Nama Bakungan.

2. Sejarah Kepemimpinan Desa Bakungan

Desa Bakungan sebelum menjadi Desa yang Definitif masih berada dibawah naungan Desa Loa Duri, dimulai pada tahun 1966 – 1979. Sistem Pemerintahan yang dianut adalah sistem Pemerintahan bersifat Paralel yang berarti sistem Pemerintahan yang berkelanjutan. Dimasa itu dipimpin oleh Kepala Desa Loa Duri yaitu : yang bernama UMAR (Almarhum) dan Camatnya bernama SYAHRUL EFENDI (Almarhum)

Kemudian ditunjuklah wakil Desa sebanyak dua (2) Orang, yaitu :

• SA’AD (Almarhum) Masa Bakti mulai Tahun 1966 – 1979 dan ditempatkan sebagai wakil Desa Bakungan Bagian Ulu.
• HADRI (Almarhum) Masa Bakti mulai Tahun 1966 – 1979 dan ditempatkan sebagai wakil Desa Bakungan Bagian Ilir.

Pada Bulan September tahun 1979 Desa Bakungan sudah berdiri sendiri dan menjadi Desa yang defenitif, kemudian pada bulan yang sama juga dilangsungkan acara Pemilihan Kepala Desa Bakungan yang Pertama Kali dan diikuti oleh calon sebanyak 3 orang dan yang terpilih pada waktu itu adalah Sdr. AMIR DURAHIM (Almarhum) dengan masa bakti mulai Tahun 1979 – 1985. Pada Tahun 1985 Sdr. AMIR DURAHIM (Almarhum) meninggal dunia akibat kecelakaan dan masa Transisi Kepemimpinan Desa diambil alih oleh Sdr. PJ.MOCHAMMAD ALI (Almarhum) dengan masa bakti mulai Tahun 1986-1987.

Pada Tahun 1988 diadakan Pemilihan Kepala Desa Bakungan yang Kedua dan Diikuti sebanyak 3 Calon, yang terpilih adalah Sdr. ABD.RACHMAN.S (Almarhum) dengan masa bakti mulai Tahun 1988-2006.

Kemudian Pada Tahun 2007 diadakan Pemilihan Kepala Desa Bakungan yang Ketiga dan diikuti oleh 5 Orang Calon dan yang terpilih menjadi Kepala Desa Bakungan adalah : Sdr. H. HARIANSYAH, dengan masa bakti mulai Tahun 2007-2013.

Pada Bulan September Tahun 2013 Diadakan Pemilihan Kepala Desa Bakungan yang Keempat dan Diikuti oleh 5 orang Calon dan yang terpilih adalah Sdr. M. AMRIZAL, S.KM, dengan masa bakti 2013-2019.

Pada Bulan Oktober Tahun 2019 Diadakan Pemilihan Kepala Desa Bakungan yang Kelima dan Diikuti oleh 3 orang Calon dan yang terpilih adalah Sdr. ARLUSDIANSYAH, S.Pd

Cerita lain menyebutkan, sebelum dihuni oleh manusia, Desa Panda berwujud hutan belantara yang di dalamnya hidup binatang buas, jin dan siluman. Mbah Damarwulan, Mbah Panusupan, dan Mbah Jayasengara dianggap sebagai para leluhur yang berjasa besar dalam mendirikan Desa Panda. Merekalah yang mengusir jin dan siluman jahat sehingga Desa Panda dapat dihuni oleh manusia hingga sekarang.

Warga Desa Panda juga memiliki leluhur yang dikenal dengan nama Mbah Darmokusumo. Mbah Darmokusumo ini seringkali digambarkan sebagai sosok yang memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dan totalitas kepasrahan kepada Sang Illahi. Bagi warga Panda, sosok Darmokusumo menjadi sosok yang dibanggakan, karena memiliki banyak keutamaan-keutamaan dalam perilaku. Karena keutamaan-keutamaan perilakunya tersebut, sosok Darmokusumo seringkali dikait-kaitkan dengan asal-usul nama Panda. DERMA berarti memberi, AJI berarti sesuatu yang berharga. Nama Panda mengandung makna dan semangat untuk selalu memberikan kebaikan terus menerus kepada sesama.

Diceritakan juga, konon, sebelum masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyumas, pada awalnya Desa Panda menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap. Tetapi tidak jelas kapan masa-masa masuk ke dalam wilayah Kabupaten Cilacap dan kapan mulai masuk wilayah Kabupaten Banyumas. Jejak yang bisa ditemukan hanyalah bahwa dari awal adanya Desa Panda hingga sekarang, Desa Panda telah dipimpin oleh 11 (sebelas) Lurah/Kepala Desa.